ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN

Selasa, 19 Juni 2012


ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN

A.  ILMU PENGETAHUAN
·            Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah warisan bersama umat manusia, bukan milik pribadi dari orang-orang tertentu. Permulaannya dimulai dengan permulaan umat manusia. Ketika budaya intelektual Eropa mencapai kedewasaan yang memadai, yang sebagian besarnya dicapai melalui prestasi negara-negara selain-Eropa lainnya, ilmu-ilmu eksperimental secara khusus telah matang bagi perkembangan baru menyeluruh melalui Renaissance, Abad Kebangkitan.

Pengertian lain dari Ilmu Pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan konsisten. Hasilnya dari ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang transparan dan objektif. Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat luas, mencakup persoalan yang sifatnya supermakro, makro dan mikro. Hal ini jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu: fisika, kimia, kedokteran, pertanian, rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya.

Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif di perlukan sikap yang bersifat ilmiah. Sikap yang bersifat ilmiah itu meliputi empat hal :
a.       Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif.
b.      Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang di hadapi supaya di dukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
c.       Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat di ubah maupun terhadap alat indera dan budi yang di gunakan untuk mencapai ilmu.
d.      Merasa pasti terhadap setiap pendapat, teori, maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk di buktikan kembali.


B.  TEKNOLOGI
·            Pengertian teknologi
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.

Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Meskipun demikian, penemuan yang sangat lama seperti roda juga disebut sebuah teknologi.

Teknologi yang berkembang denan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagaia berikut :
1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.


C.   KEMISKINAN
·            Pengertian Kemiskinan
     
      Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang mendasar yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia dewasa ini. Hal tersebut ditandai dengan adanya berbagai kekurangan dan ketidakberdayaan diri si miskin.

Kemiskinan sebagai suatu kondisi/keadaan yang bisa dicirikan dengan :
a.   Kelaparan/ kekurangan makan dan gizi.
b.  Pakaian dan perumahan yang tidak memadai.
c.   Tingkat pendidikan yang rendah.
d.  Sangat sedikitnya kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang pokok.

Kemiskinan menurut Drewnowski
Drewnowski (Epi Supiadi:2003) mencoba menggunakan indikator-indiktor sosial untuk mengukur tingkat-tingkat kehidupan (the level of living index). Menurutnya terdapat tiga tingkatan kebutuhan untuk menentukan tingkat kehidupan seseorang :
a.   Kehidupan fisik dasar (basic fisical needs), yang meliputi gizi/ nutrisi, perlindungan/ perumahan (shelter/ housing) dan kesehatan.
b.  Kebutuhan budaya dasar (basic cultural needs), yang meliputi pendidikan, penggunaan waktu luang dan rekreasi dan jaminan sosial (social security).
c.   High income, yang meliputi pendapatan yang surplus atau melebihi takarannya.

Lingkaran Setan Kemiskinan


·            Penyebab Kemiskinan
Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan dapat dikategorikan dalam dua hal berikut ini :
1.          Faktor Internal (dari dalam diri individu)
Yaitu berupa kekurangmampuan dalam hal :
a.      Fisik misalnya cacat, kurang gizi, sakit-sakitan.
b.      Intelektual misalnya kurangnya pengetahuan, kebodohan, kekurangtahuan informasi.
c.       Mental emosional misalnya malas, mudah menyerah, putus asa temperamental.
d.      Spritual misalnya tidak jujur, penipu, serakah, tidak disiplin.
e.      Sosial psikologis misalnya kurang motivasi, kurang percaya diri, depresi/ stres, kurang relasi, kurang mampu mencari dukungan.
f.       Ketrampilan misalnya tidak mempunyai keahlian yang sesuai dengan permintaan lapangan kerja.
g.      Asset misalnya tidak memiliki stok kekayaan dalam bentuk tanah, rumah, tabungan, kendaraan dan modal kerja.

2.          Faktor Eksternal (berada di luar diri individu atau keluarga)
Yang menyebabkan terjadinya kemiskinan antara lain
a.      Terbatasnya pelayanan sosial dasar.
b.      Tidak dilindunginya hak atas kepemilikan tanah.
c.      Terbatasnya lapangan pekerjaan formal dan kurang terlindunginya usaha-usaha sektor informal.
d.      Kebijakan perbankan terhadap layanan kredit mikro dan tingkat bunga yang tidak endukung sektor usaha mikro.
e.      Belum terciptanya sistim ekonomi kerakyatan dengan prioritas sektor riil masyarakat banyak.
f.       Sistem mobilisasi dan pendayagunaan dana sosial masyarakat yang belum optimal seperti zakat.
g.      Dampak sosial negatif dari program penyesuaian struktural (structural Adjusment Program/ SAP).
h.      Budaya yang kurang mendukung kemajuan dan kesejahteraan.
i.        Kondisi geografis yang sulit, tandus, terpencil atau daerah bencana.
j.       Pembangunan yang lebih berorientasi fisik material.
k.      Pembangunan ekonomi antar daerah yang belum merata.
l.        Kebijakan publik yang belum berpihak kepada penduduk miskin.

SUMBER :
Ø     http://www.hidayatullah.com/read/11726/14/05/2010/pengertian-ilmu-pengetahuan.html 
Ø    http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ilmu%20pengetahuan%20teknologi%20dan%20kemiskinan&source=web&cd=2&ved=0CFwQFjAB&url=http%3A%2F%2Felearning.gunadarma.ac.id%2Fdocmodul%2Fmkdu_isd%2Fbab8-ilmu_pengetahuan_teknologi_dan_kemiskinan.pdf&ei=pejdT46kAorUrQfAtoC5DQ&usg=AFQjCNHtF7Ry0CSjgU2aeN4nnHJDJWVVjQ&cad=rja
Ø    http://cahyamenethil.wordpress.com/2011/01/06/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
Ø     http://ichwanmuis.com/?p=1339

0 komentar:

Posting Komentar