TUGAS 2 (ISD)

Minggu, 27 November 2011

Dalam kehidupan kita kenal ada tiga karakter dan lingkungan yang dimiliki oleh manusia ,yaitu : Individu, Keluarga , dan Masyarakat.
Berikanlah sebuah pemahaman dari tiga tipe/ pola kehidupan dan jelaskan pada contoh-contoh dari masing=maasing kehidupan tersebut.

 Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Semua itu mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Jika tidak ada individu maka tidak akan terciptanya keluarga dan masyarakat .individu tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya keluarga dan masyarakat karena keluarga dan masyarakat
merupakan media untuk mengekspresikan aspek sosialnya.


Berikut iyalah pengertian dan contoh dari Individu, Keluarga, dan Masyaarakat :

Individu
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Contoh : yang ada pada kehidupan individu adalah manusia yang bias menempatkandirinya pada lingkungan kehidupannya yang ada pada saat ini, ia mengerti akan posisi yang biasa ia dapatkan dengan kelebihan yang dimiliki oleh dirinya.Dan biasanya masih membutuhkan adanya kelompok dan masyarakat.


Keluarga 
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
 Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
 Dalam ilmu sosial individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu.

Contoh yang dapat kita ketahui dari kehidupan berkeluaga adalah kehidupan yang merupakan kelompok masyarakat kecil yang hanya terdiri dari ayah,ibu dan anak yang sudah tidak individu lagi karena sudah memiliki keluarga, terkecuali sang anak sudah menjadi dewasa dan siap untuk hidup mandiri atau sebagai mahkluk individu.Dan dalam kehidupan ini dapat tergolong dalam kehidupan bermasyarakat atau ruang lingkupnya lebih luas lagi.

Masyarakat
 Hubungan di lingkungan masyarakat yang terjalin dengan baik merupakan hasil dari hubungan yang baik antara individu dengan individu dan di dalam hubungan keluarga. Sama seperti keluarga, masyarakat merupakan media untuk mengekspresikan segala hal yang berhubungan dengan masalah-masalah sosial. Individu pun tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya masyarakat. Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengadakan kesepakatan bersama untuk secara bersama-sama mengelola kehidupan. Terdapat berbagai alasan mengapa individu-individu tersebut mengadakan kesepakatan untuk membentuk kehidupan bersama.

 Alasan-alasan tersebut meliputi alasan biologis, psikologis, dan sosial. Pembentukan kehidupan bersama itu sendiri melalui beberapa tahapan yaitu interaksi, adaptasi, pengorganisasian tingkah laku, dan terbentuknya perasaan kelompok. Setelah melewati tahapan tersebut, maka terbentuklah apa yang dinamakan masyarakat yang bentuknya antara lain adalah masyarakat pemburu dan peramu, peternak, holtikultura, petani, dan industri. Di dalam tubuh masyarakat itu sendiri terdapat unsur-unsur persekutuan sosial, pengendalian sosial, media sosial, dan ukuran sosial.

Pengendalian sosial di dalam masyarakat dilakukan melalui beberapa cara yang pada dasarnya bertujuan untuk mengontrol tingkah laku warga masyarakat agar tidak menyeleweng dari apa yang telah disepakati bersama. Walupun demikian, tidak berarti bahwa apa yang telah disepakati bersama tersebut tidak pernah berubah. Elemen-elemen di dalam tubuh masyarakat selalu berubah di mana cakupannya bisa bersifat mikro maupun makro.

Kesimpulan 
Dapat disimpulkan bahwa semua itu mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Jika tidak ada individu maka tidak akan terciptanya keluarga dan masyarakat .individu tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya keluarga dan masyarakat karena keluarga dan masyarakat merupakan media untuk mengekspresikan aspek sosialnya. Dalam ilmu sosial individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu.Didalam kehidupan bermasyarakat memiliki contoh dalam kehidupan sehari-hari yaitu gotong royong, saling bantu membantu antara tetangga maupun pada makhluk sosial lainnya.

TUGAS 3 (ISD)

Sabtu, 26 November 2011

Perspektif perilaku menyatakan bahwa perilaku sosial kita paling baik dijelaskan melalui perilaku yang secara langsung dapat diamati dan lingkungan yang menyebabkan perilaku kita berubah. Perbedaan utama dalam perspektif perilaku meletakkan struktur sosial (makro) sebagai perilaku sosial individu, sedangkan sebagian lebih memandang individu (mikro) merupakan agen yang aktif dalam membentuk perilakunya sendiri.

Coba anda buatlah beberapa contoh perilaku dalam makro dan mikro, baik peran anda dalam masyarakat atau berdasarkan pengamatan yang ada di sekitar lingkungan kehidupan

Struktur Makro
Makro beranggapan bahwa perilaku manusia terbentuk dari struktur sosial yang ada di luar manusia dan bersifat mendahului individu. Jadi struktur tersebut mereproduksi aturan, nilai, pranata, dan normal sosial yang akan membentuk pola perilaku manusia. Struktur sosial, apapun dasarnya baik itu ekonomi maupun nilai nilai social dianggap lebih dominan sebagai faktor utama pembentuk perilaku individu.Jadi manusia lebih di asumsukan sebagai makhluk sosial yang di kendalikan oleh aturan aturan berdasar yang berlaku secara umum. Pandangan ini berdampak pada bagaimana perilaku manusia harus di jelaskan secara alamiah.

Struktur Mikro  
Perspektif mikro menjelaskan bahwa sumber sumber motivasional perilaku manusia bukan berada dalam dirinya melainkan berada pada nilai nilai yang di hargai dan disediakan oleh struktur sosial masyarakat dimana individu itu hidup.

Dalam hal ini saya menggunakan paham dari seorang sosiolog asal Amerika yang bernama Randall Collins, yaitu Mikrososial yang berarti hubungan interaksi antar individu dalam masyarakat, dan Makrososial yang berarti hasil dari interaksi antar individu dalam masyarakat tersebut.

Maka contoh yang dapat
saya ambil dari pengertian MIKROSOSIAL Dan MAKRSOSIAL di atas sebagai berikut :

Saya mahasiswa di sebuah universitas ,kemudian saya dan beberapa rekan mahasiswa lainnya mengadakan suatu rapat yang merencanakan akan dibentuknya sebuah organisasi pemuda atau yang biasa disebut dengan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). Di dalam rapat, kami saling mengemukakan pendapat tentang bagaimana baiknya sistem yang akan diberlakukan serta memilih calon-calon perangkat yang dianggap mampu mengelola organisasi tersebut (proses inilah yang disebut dengan Mikrososial). Dan akhirnya, setelah semua sepakat dengan sistem yang berlaku beserta perangkat-perangkat yang akan mengelolanya, terbentuklah sebuah organisasi BEM (BEM inilah yang disebut Makrososial).

TUGAS 1 (ISD)

Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilakan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan di antaranya: kemampuan akademis, kemampuan profesinal, dan kemampuan personal. Sebutkan ketiga kemampuan tersebut dan jelaskan dengan contoh-contohnya.

Pengertian Kemampuan akademis, Kemampuan profesional, dan Kemampuan personal sebagai berikut :

 Kemampuan Akademis : Suatu Kemampuan untuk melakukan komunikasi, baik lisan maupun tulisan secara ilmiah, mempunyai kemampuan konsepsional untuk mengenali suatu masalah yang sedang dihadapi serta merumuskan masalah tersebut, dan mempunyai alternatif pemecahanya serta harus mampu menguasai peralatan analisis, dan berfikir logis, kritis sistematis, serta analitis.

 Kemampuan Profesional : Suatu Kemampuan dalam bidang profesi yang dimiliki seseorang tenanga ahli. Dengan adanya Kemampuan ini diharapkan paara tenaga ahli memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi serta didukung dengan skill yang baik dalam bidang profesinya.

Kemampuan Personal : Suatu kemapuan Kepribadian.Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukan sikap, tingkah laku dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenali nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang di hadapi oleh masyarakat Indonesia.

Contoh Kemampuan akademis, Kemampuan profesional, dan Kemampuan personal sebagai berikut :

Contoh Kemampuan Akademis :
◊ Seorang mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan belajar, berusaha untuk memahami serta menguasai suatu materi yang diberikan oleh Dosenya, untuk menjadi bekal atau modal untuk memperoleh pengetahuan yang lebih luas dan kompleks lagi, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai kemampuan akademis.

Contoh Kemampuan Profesional :
◊Seorang supervisor produksi di perusahaan otomotif,  bekerja untuk memotivator setiap karyawan untuk berdispilin dan bertanggung jawab dalam jobdesknya masing-masing. Tidak memandang dia saudara , teman , maupun atasannya sendiri, guna  untuk meninggkatkan produksi yang sudah di targetkan dalam perusahaan tersebut.maka hal tersebut dapat di katakan kemampuan professional.

Contoh Kemampuan Personal :
     ◊Dalam pekerjaan apapun, kreativitas juga diperlukan. Dalam hal ini berpikir inovatif dan imajinatif. Tak sekedar khayalan tetapi juga bisa dipraktekkan, sehingga bukan sekedar mengeluarkan ide saja. Apalagi jika Anda bisa membuktikan karya Anda tersebut dapat menguntungkan perusahaan, tentunya mempunyai nilai tambah tersendiri bagi penilaian Anda. Jangan pernah merendahkan kemampuan Anda membuat penyelesaian dari suatu masalah. Jika Anda disodorkan masalah atau proyek, tunjukan kalau Anda bisa membuat solusi yang efektif dan sederhana. Jangan takut jika gagal, karena setidaknya Anda telah menunjukkan kalau Anda telah berusaha.




PELAPISAN KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT

Kamis, 17 November 2011

A.     Pengertian Masyarakat

Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh didasarkan stabil. Sehubungan dengan ini maka dengan sendirinya masyarakat merupakan kesatuan yang dalam pembentukannya mempunyai gejala yang sama. Istilah stratifikasi diambil dari bahasa Inggris yaitu stratification, berasal dari kata strata, atau stratum yang berarti lapisan.
Oleh sebab itu social stratification sering diterjemahkan dengan pelapisan masyarakat atau pelapisan sosial. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran masyarakat dikatakan berada dalam suatu lapisan stratum. Pitirim A. Sorokin memberikan definisi suatu masyarakat sebagai berikut : suatu masyarakat ialah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hiearchis).

B.     Pengeritian Pelapisan Sosial / Kehidupan Masyarakat

Pengaruh pelapisan sosial merupakan gejala umum yang dapat ditemukan di setiap masyarakat pada segala zaman. Betapapun sederhananya suatu masyarakat gejala ini pasti dijumpai. Pada sekitar 2000 tahun yang lalu, Aristoteles menyatakan bahwa di dalam setiap negara selalu terdapat tiga unsur yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat dan mereka yang ada di tengah-tengah.
Adam Smith membagi masyarakat ke dalam tiga kategori yaitu orang-orang yang hidup dari penyewaan tanah, orang-orang yang hidup dari upah kerja, dari keuntungan perdagangan. Sedangkan Thorstein Veblen membagi masyarakat ke dalam dua golongan yang pekerja, berjuang untuk mempertahankan hidup dan golongan yang banyak mempunyai waktu luang karena kekayaannya.
Pelapisan sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau para warga masyarakat ke dalam kelas secara hierarkis (bertingkat). Perwujudan adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah di dalam masyarakat.
Pelapisan sosial terjadi dengan sendirinya dan dengan disengaja. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh karena itu sifatnya yang tanpa disengaja inilah maka bentuk pelapisan dan dasar dari pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dan yang disengaja pelapisan yang disusun dengan ditunjukkan untuk mengejar tujuan bersama.

                              *            Ada yang membagi pelapisan sosial atau kehidupan masyarakat ini menjadi beberapa lapisan yakni :
1.   Masyarakat yang terdiri dari kelas atas (upper class) dan kelas bawah (lower class).
2.   Masyarakat yang terdiri dari kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class) dan kelas bawah (lower class).
3.   Masyarakat yang terdiri dari kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class), kelas menengah bawah (lower middle class) dan kelas bawah (lower class).

Orang-orang yang berada pada kelas bawah (lower) biasanya lebih banyak (mayoritas) daripada di kelas menengah (middle) apalagi pada kelas atas (upper). Semakin keatas semakin sedikit jumlah orang yang berada pada posisi kelas atas (upper class).

C.      Faktor-Faktor Terbentuknya Pelapisan Sosial Atau Kehidupan Masyarakat

Faktor-faktor terbentuknya pelapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya seperti kepandaian, tingkat umur, sifat keaslian di dalam kerabat pimpinan masyarakat serta pemilikan harta antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain mempunyai alasan yang berbeda-beda sebagai bentuk pelapisan sosial.
Perbedaan antara yang memimpin dengan yang dipimpin, golongan budak atau bukan budak, dapat juga berbeda karena kekayaan atau usia.

D.     Kriteria yang Dipakai untuk Menggolongkan Orang dalam Pelapisan

1)    Ukuran kekayaan, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak, ia akan menempati pelapisan di atas.
2)    Ukuran kekuasaan, barang siapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang terbesar akan menempati pelapisan yang tinggi dalam pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan.
3)    Ukuran kehormatan, orang yang disegani dan dihormati akan mendapat tempat atas dalam sistem pelapisan sosial. Ukuran semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat yang masih tradisional. Misalnya, orangtua atau orang yang dianggap berjasa dalam masyarakat atau kelompoknya.
4)    Ukuran ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan digunakan sebagai salah satu faktor atau dasar pembentukan pelapisan sosial didalam masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan.


E.      Bentuk-Bentuk Yang Terjadi Dalam Masyarakat

a.      Pelapisan sosial atau kehidupan masyarakat berdasarkan pada kriteria ekonomi
Pelapisan sosial atau masyarakat yang didasarkan pada kriteria ekonomi, akan berkaitan dengan aktifitas pekerjaan pemilikan atau kedua-duanya dengan kata lain pendapatan kekayaan dan pekerjaan akan membagi anggota masyarakat ke dalam beberapa lapisan atau kelas ekonomi.
b.     Pelapisan sosial atau kehidupan masyarakat berdasarkan pada kriteria sosial
Pelapisan sosial atau kehidupan masyarakat berdasarkan kriteria sosial, dengan memahami pelapisan masyarakat berdasarkan kriteria sosial orang akan mudah memahami peristiwa atau gejala-gejala yang terjadi di dalam masyarakat. Semua ini berhubungan dengan apa yang disebut prestise atau gengsi. Suatu pekerjaan bagi seseorang tidak sekedar berhubungan dengan berapa jumlah uang yang diterima sebagai gaji namun juga status sosial yang dinikmati melalui pekerjaan orang itu.

c.      Pelapisan sosial atau kehidupan masyarakat berdasarkan pada kriteria politik
Pelapisan sosial atau kehidupan masyarakat berdasarkan kriteria politik ialah pembedaan kedudukan atau warga masyarakat menurut pembagian kekuasaan. Sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial, kekuasaan berbeda dari kriteria lain yaitu ekonomi dan kedudukan sosial, apabila masyarakat menginginkan kehidupan yang teratur, maka kekuasaan yang ada padanya harus pula dibagi-bagi dengan teratur. Apabila kekuasaan tidak dibagi-bagi secara teratur, maka kemungkinan besar di dalam masyarakat akan terjadi pertentangan-pertentangan yang dapat membahayakan keutuhan masyarakat.

F.      Sistem-Sistem Pelapisan Kehidupan
a.       Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif
b.      Sistem pertentangan yang diciptakan oleh para warga masyarakat
c.       Kriteria sistem pertentangan
d.      Lambang-lambang kedudukan
e.       Mudah atau sukarnya bertukar kedudukan
f.        Solidaritas atas individu atau kelompok sosial yang menduduki kedudukan yang sama dalam sistem sosial masyarakat




Sumber :
http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/04/makalah-pengaruh-pelapisan-sosial.html
NB : TULISAN INI SUDAH DI TAMBAH DENGAN HASIL PEMIKIRAN SAYA

PENDUDUK DAN PERMASALAHAN

Rabu, 16 November 2011


Pertumbuhan penduduk yang cepat disebabkan karena meningkatnya kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan semakin berkembangnya sarana kesehatan sehingga mengurangi angka kematian. Jumlah penduduk dunia dari 2 milyar jiwa (1930) menjadi 3 milyar (1960), 4 milyar jiwa (1975), dan 6 milyar jiwa (2000). Dengan memperhatikan perkembangan penduduk ini, banyak para ahli berpendapat bahwa batas maksimal jumlah penduduk yang dapat ditampung bumi adalah 35 milyar, dan ini diduga dapat tercapai di abad kedua puluh satu.
Salah satu permasalahan dalam suatu penduduk adalah di bidang lingkungan.

Hal ini memprihatinkan karena pertumbuhan penduduk akan berakibat pada banyak aspek kehidupan, pendidikan, ketenaga-kerjaan, dan lingkungan hidup. Semakin banyak penghuni planet bumi, semakin banyak pula bahan makanan, air, energi, dan papan, yang dibutuhkan oleh manusia. Ini berarti banyak pula tanah yang harus diolah, pemakaian pupuk peptisida, makin merosotnya kualitas air, harus membangun proyek-proyek pembangkit tenaga listrik, dan pemompaan sumur-sumur minyak.

Akibatnya semakin merosotnya erosi tanah, polusi air, udara, dan tanah. Dengan demikian jelas bahwa yang terjadi adalah kapasitas produksi bahan makan merosot, masalah-masalah kesehatan semakin kompleks akibat dari polusi dan sanitasi yang buruk, berkurangnya habitat sehingga menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan menurunnya kualitas hidup manusia. Pemukiman yang paling umum adalah di pedesaan, namun karena di pedesaan mendapatkan pekerjaan sulit, lahan warisan makin lama makin terbagi, dan lahan makin tidak subur. Sementara di kota tersedia kesempatan kerja yang lebih besar, tersedia pelayanan pendidikan dan pelayanan umum yang lebih baik, semua ini mendorong banyak orang untuk pindah ke kota.

Bertambahnya penduduk di perkotaan sebagai akibat urbanisasi mengkibatkan memburuknya lingkungan hidup di daerah perkotaan sebagai akibat kepadatan penduduk. Kota, biasanya mempunyai pusat lembaga-lembaga pendidikan, menyediakan lapangan kerja baru, merangsang inovasi, merupakan pusat kebudayaan, dan menyediakan peluang ekonomi lebih besar. Akan tetapi penduduk kota sebenarnya merupakan pemakai sumber daya alam yang paling rakus. Walaupun perencanaannya sudah baik, namun perluasan kota sering mengorbankan lahan-lahan subur. Kota memerlukan air, energi, bahan pangan, dan bahan mentah dalam jumlah sangat besar. Kota juga menimbulkan polusi yang mengotori udara, air, dan tanah sampai jauh melewati batas.

Kebudayaan akan muncul sejalan dengan tersedianya sumber daya alam yang ada di kawasan tersebut. Pemilikan akan tanah yang subur, air yang melimpah, mineral, kekayaan hutan, minyak, dan sebagainya mempengaruhi budaya masing-masing kawasan. Pada saat terjadi kemakmuran maka akan terjadi pula peningkatan eksploitasi terhadap sumber-sumber bahan mentah tersebut. Semakin besar jumlah penduduk semakin meningkat pula pengeksploitasian terhadap sumber daya alam yang ada. Permintaan akan melampui penawaran sehingga menyebabkan sumber-sumber alam tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk

Keadaan ini telah menyebabkan terjadinya masalah-masalah yang diakibatkan oleh jumlah penduduk, misalnya masalah sosial, krisis ekonomi, kelaparan, migrasi, sampai terjadi konflik. Kemajuan teknologi transportasi akan berdampak terhadap pemakaian kendaraan memakai bahan bakar bensin yang bereaksi dalam pancaran surya menjadi kabut oksidasi berbau menyengat yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan merusak tumbuhan. Selama timbal masih ditambahkan ke bahan bakar minyak, bahaya terhadap kesehatan semakin besar. Rendahnya mutu kehidupan di daerah pedesaan dan makin sempitnya tanah yang tersedia untuk pertanian, telah menekan sebagian penduduk pedesaan untuk mencari tanah-tanah baru dengan jalan membuka hutan dan merusak sumber daya alam yang sangat berharga tersebut. Sistem perladangan liar yang terjadi di luar Jawa telah merusak sumber daya hutan, air, dan mengganggu keseimbangan ekologi yang pada akhirnya akan merusak lingkungan hidup.

Dampak manusia terhadap bumi bergantung pada banyaknya manusia maupun banyaknya sumber daya alam yang digunakan oleh setiap orang. Dampak maksimum yang dapat ditanggung oleh planet ini atau ekosistem tertentu atau disebut kapasitas daya dukung. Untuk kepentingan manusia kapasitas daya dukung ini dapat ditingkatkan dengan teknologi. Tetapi biasanya penerapan teknologi ini akan menimbulkan kerugian, yaitu berkurangnya keanekaragaman hayati atau sistem pelayanan ekologi. Jadi bagaimanapun juga kapasitas bumi bukannya dapat dikembangkan tanpa batas. Pada akhirnya pengembangan itu akan dibatasi oleh kapasitas system untuk memperbaharui diri atau untuk mengabsorpsi limbah dalam tingkat aman.

·      Penduduk dan permasalahan lingkungan
1.         Pertumbuhan jumlah manusia tidak sesuai dengan pertumbuhan building (bangunan)
2.       Pertumbuhan manusia tidak sesuai dengan jumlah impor kendaraan bermotor makin pesat
3.       Dengan bertambahnya kendaraan bermotor,, akan berpengaruh dengan seberapa luas jalan    raya yang akan di bangun.



Sumber :

PEMUDA DAN IDENTITAS


·        Pengertian Pemuda
 
Pemuda adalah sekolompok orang yang mempunyai semangat dan sedang dalam tahap pencarian jati diri. Pemuda juga merupakan generasi penerus bangsa. Beberapa orang mengatakan, pemuda tidak dilihat dari usianya melainkan dari semangatnya. Maju mundurnya suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pemuda. Karena kalau bukan para pemuda pemuda, siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan bangsa kita kedepannya.
·       
       Penertian Identitas

Sedangkan identitas atau jati diri (kepribadian) adalah sikap atau sifat yang ada dalam diri seseorang. Pada saat usia masih mudalah biasanya orang mulai melakukan pencarian jati diri atau mengenali identitas dirinya. Siapa dia dan bagaimana dia.
·         Pemuda dan Identitas

Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi.
Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.

ü  Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
a. Kemurnian idealismenya
b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan  yang baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Sepontanitas dan dinamikanya
e. Inovasi dan kreativitasnya
f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.

Dalam tahap pencarian identitas inilah terkadang masih menemukan kendala. Apalagi dizaman yang serba bebas sekarang ini. Pergaulan merupakan faktor utama yang mempengaruhi terbentuknya kepribadian seorang pemuda. Hal itu dapat dibuktikan dengan melihat cara media masa, karena banayk sekali sisi positif dan negatifnya. Yang kita takutkan sekarang adalah dari sisi negatinya. Contohnya saja diri video-video yang tidak baik, pembunuhan di kalangan pemuda, pemerkosaan, dll.Dan banyak juga pelaku-pelaku pemuda yang tidak bertanggug jawab. Mulai dari tawuran antar pelajar, perkelahian antar geng, narokoba, dan tindakan asusila lain. Dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa moral pemuda zaman sekarang sudah menurun dibanding pemuda generasi sebelumnya. Pemuda mulai kehilangan jati dirinya karena mereka cenderung ikut-ikutan ke dalam pergaulan yang bebas saat ini.

Sangat disayangkan apabila kita melihat pengambaran mengenai pemuda seperti diatas. Karena pemuda mempunyai semangat untuk melakukan perubahan yang sangat berpengaruh dalam meneruskan perjuangan bangsa dan agama. Ada beberapa solusi agar pemuda tidak kehilangan jatidirinya, yaitu sangat dibutuhkan peran orang tua dalam mendidik anak-anaknya agar bisa menjadi pemuda yang berguna. Selain itu, pendidikan agama dan akhlak yang mulia juga harus ditanamkan kepada para pemuda agar tidak mudah terpengaruh kedalam tindakan kemaksiatan.

  ü  Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:
1. Sosial psikologi
2. sosial budaya
3. sosial ekonomi
4. sosial politik

  ü  Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.

  ü  Peran pemuda dalam masyarakat:
a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan     lingkungan.
b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya
c. Asas edukatif
d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
e. Asas swakarsa
f. Asas keselarasan dan terpadu
g. Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi

  ü  Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni:
a. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
b. Orientasi dalam dirinya sendiri
c. Orientasi ke luar hidup di lingkungan

  ü  Peranan mahasiswa dalam masyarakat adalah:
a. Agen of change
b. Agen of development
c. Agen of modernization

Oleh karena itu kita sebagai pemuda-pemudi harapan bangsa jangan sampai kehilangan identitas kita. Marilah kita mulai melakukan perubahan dari diri kita sendiri agar kita dapat memajukan bangsa ini dan kita dapat menjadi pemuda yang bermanfaat bagi agama dan bangsa.


Sumber :
http://www.anakciremai.com/2009/10/makalah-sosiologi-tentang-pemuda-dan.html
NB : TULISAN INI SUDAH DI TAMBAH DENGAN PEMIKIRAN SAYA