Zayn's Birth Journey

Minggu, 09 Februari 2020



Bismillahirahmanirahim, Ini adalah sebuah cerita pendek tetapi juga terlihat panjang dari sebuah perjalaan Lahir seorang Zayn Hafidz Shaquille pada tanggal 10 januari 2020. Zayn adalah anak pertama kami dari pasangan Defanni Fathiyah Dan Rendi Hermawan.
 Cerita ini kubuat untuk berbagi pengalaman kepada pembaca dan juga sebagai ucapan terima kasih kami kepada KLINIK BIDAN DESI. Semoga kisah ini bisa bermanfaat untuk semua. Aamiin ya rabbal alamiin.

#Part 1 :
Intro    :
Pernikahan adalah ibadah kepada allah untuk menjalin ikatan cinta dan kasih sayang terhadap pasangan yang sudah ditetapkan dengan halal.

Masya allah 28 maret 2019 saya menikahi seorang gadis bernama Defanni Fathiyah dengan penuh suka cita. Salah satu harapan saya kepada allah adalah anak soleh dan soleha
aamiin.

#part 2 :
Alhamdullilah, Allah memberi kepercayaan kepada kami titipan seorang anak yang masih dalam segumpal darah.
Ya rabb. Disinilah awal mula kami berfikir dan mencari banyak tentang ilmu mengandung dan melahirkan.
Kami yang buta tentang ilmu ini selalu mencari yang terbaik dari sisi agama, artikel, dan pengalaman seseorang. Sedikit demi sedikit informasi mulai terkumpul dari semua bahan yang kami temui.

#part 3:
Masya allah, Dari semua sisi ilmu yang saya rangkum kami coba jalanani dan pelajari. Dalam mengandung anak pertama kami, sedini mungkin kita harus memperdayakan diri, dari tidak tau, ingin tau, sampai tau.
Contoh :
Seperti makanan apa yang harus dimakan ibu hamil,  sisi religi apa yang bisa ibu tanamkan pada saat janin, bahaya apa saja yang bisa berdampak pada janin, dan mencari provider aman nyaman untuk kebaikan mengandung dan melahirkan.

#part 4 :
Disinilah diskusi dimulai dimana kita harus mencari provider yang nyaman dan aman. Tempat kita check up dan melahirkan baby zayn. Dari awal kita juga ingin melahirkan secara Normal. Insya allah kita yakin akan hal itu.

Akhirnya aku dan Defanni  memutuskan untuk check up disalah satu RSIA di bekasi. All hasil kita ikuti program dan konsumi obat dan vitamin yang di resepkan oleh dokter.
Dari Usia kehamilan 4 minggu - 28 minggu kita ikuti perkembangan dede zayn di RSIAyang alhamdullilah baik-saja.

Tetapi di usia ke 32 minggu ada problem yang membuat kami khawatir. Palsenta dede zayn rendah, di khawatirkan menutup jalan lahir dan problem lainya istri saya mempunyai wasir. Hati yang khawatir membuat kita sempat berfikir ( takutnya ceasar ya bun ).Tapi alangkah baiknya allah kepada kita yang sedang khawatir.

Ternyata saudaraku Selvi yang juga sedang hamil memberi saran untuk mencoba disalah satu klinik di bekasi yaitu klinik Bidan Desi dengan menjelaskan klinik tersebut. Dan juga dia menyarankan untuk menonton chanel youtube @bidandesi  supaya tau metode dan cara melahirkan disana. Ok aku telusuri dan aku ikuti. Ternyata ini cocok dalam hatiku. Kucoba untuk datang ke klinik.

#part 5 :

Usia Kehamilan 32 weeks. Ketika di klinik bidan desi ku mendapati client bunda yang begitu banyak. Aku juga dapat antrian nomor 2.Setelah antrian nomor 1 selesai aku langsung masuk ke dalam sebuah ruangan yang tenang dengan murotal quran serta nyaman. Di dalam ada sosok wanita dengan senyuman yang langsung menjawab salam ku, iyalah bidan desi. Masya allah baru saja check up aura saya merasa cocok dan nyaman setiap perkataan dari bunda Desi.

Disinilah aku merasa bidan Desi bukan sekedar bidan. Tapi Ibu yang menganggap client-nya adalah anak. Sekarang aku memanggilnya bunda. Dan dipeganglah perut istriku oleh bunda, dimana dia setiap ingin periksa mengucapkan "assalamualikum''. Dan bunda selalu memberi afirmasi kepada calon buah hati dan juga istri saya. Setiap afirmasi bunda selalu membuat kita tenang dan relax.

Masalah yang seblumnya diutara-kan seperti Plasenta rendah , bunda hanya menjawab jangan khawatir coba kamu ngobrol aja sama kaka plasenta, dengan afirmasi kaka plasenta kalau main jangan jauh-jauh yang deket aja. Semudah itukah untuk membuat plasenta tidak menutup jalan lahir.

#part 6 :
Alhamdullillah, Berkat doa ke allah dan afirmasi yang kami buat untuk plasenta berbuah hasil. Setelah USG plasenta bergeser ke atas. #masyaallah

2 minggu setelah check up pertama ke bunda kami datang kembali di usia kehamilan 34weeks. Bunda menjelaskan tentang banyak hal, dari persiapan lahir (memberdayakan diri), ikuti prenatal yoga, yoga couple, dan afirmasi. Aku dan defanni fathiyah istriku diminta ikut bergabung ke class prenatal yoga pada minggu berikutnya.

Bunda juga sering bilang jangan khawatir tentang plasenta dan lainya, katanya (''Allah menciptakan jalan lahir hanya satu dan disitu tempatnya") dan bunda sering bilang ("dede bayi tau kapan dia harus keluar'').
Jadi kata-kata bunda diatas mengingatkan kita tentang kuasa Allah dan kita jangan khawatir tentangnya, kita cukup positife thingking dan  berprasangka baik ke Allah (husnudzan).
#Masya allah.

#part 7:
Demi lahiran yang penuh dengan cinta serta mengindari intervensi seseorang dari ketidaktauan ku tetap mencari ilmu tentang mengandung dan melahirkan. Ku ikuti semua class yoga di klinik Bidan Desi. Ada prenatal yoga dan ada juga prenatal yoga couple.

Prenatal yoga di ajarkan langsung untuk ibu hamil dari gerakan dan olah atur pernafasan yang berfungsi untuk meredakan nyeri ketika sedang mengandung, membenarkan posisi bayi  yang masih belum benar, dan di class yoga ini istriku defanni bisa mendapatkan teman untuk sharing-sharing seputar kehamilan.

Sedangkan untuk class prenatal yoga couple menurut saya para suami harus ikut deh. Kenapa ? Disini kita bisa belajar banyak sekali. Bukan hanya para istri tapi suami harus mensupport istri untuk mendapatkan lahiran yang penuh cinta. Kita seorang suami wajib berjuang apa yang istri perjuangkan.

Alangkah bahagianya istri kita kalo kita bisa ikut berperan aktif mensupport dia, diamana keadaan dia yang  sedang gelisah, yang tidak nyaman, kurang percaya diri dan lain-lain.
By the way aku dan istri mengikuti class prental yoga couple 1 kali dan 6 kali kurang lebih untuk prenatal yoga.Banyak effect setelah mengikuti class yoga di klinik Bidan Desi. Kalau mau ikut tinggal kontak ka Cantika.

#Part 8 :
Ya rabb, tidak terasa memasuki usia kehamilan 40weeks. HPL 09 januari 2020. But i remember about pesan bunda : "dede tau kapan dia harus lahir" . Okay kita tetap fokus dan positive thingking, sabar menanti gelombang cinta.

Tak usah hiraukan omongan negative dari siapapun. Yang kita bisa adalah berdoa dan bekal afirmasi yang sudah kita dapat dari class yoga klinik Bidan Desi.

Masya allah tanda-tanda persalinan mulai terlihat glombang cinta sudah mulai hadir pada tanggal 8 januari 2020. Sempat khawatir karena istri keluar lendir darah dan aku langsung tanya bunda. Bun apakah ini normal ? Bunda hanya bilang nomal. Hari ini aku cuti untuk menemani Defanni. Dia yang mulai merasa tidak nyaman membuatku harus berada disampingnya. Takutnya dede bener launching hari ini.

Alhamdullilah ga sabar apakah dede launching hari ini mengingat besok adalah HPL-nya. Ternyata   allah berkehendak lain dede masih suka di salam perut. Next....

#Part 09 :
Masya allah, Hari ini adalah HPL dari dede zayn. 09 januari 2020. Tetap fokus dan ikhtiar.

Kita bermain gym ball bekal dari yoga supaya dede lebih turun ke panggul. Hari ini kita memang sudah niat untuk check up bunda @bidandesi. Untuk memastikan apakah sudah adanya pembukaan. Dari pagi gelombang cinta sudah datang dan pergi. Hingga sore ingin ke klinik bidan desi ritmenya masih belum teratur tapi terasa begitu kuat.

Bunda yang ku tlp ternyata ingin bergegas kuliah, khawatir tidak ketemu bunda akhirnya sore aku langsung bergeas untuk datang ke klinik. Ya rabb ada rasa yang berbeda dengan istriku, dia merasakan ketiaknyamanan pada tubuhnya. Tanda lahir semakin terlihat. Sesampainya di klinik ternyata bunda sudah siap untuk berangkat kuliah, dan akhinya aku check up dengan kaka bunda desi yaitu bunda rita kalau ga salah namanya. Beliau 11 12 dengan bunda, aura positifnya sudah terpancar yang mana ternyata sudah ada pembukaan pada jalan lahir istri saya defanni fathiyah. Masya allah ga sabar menunggu dede untuk segera launching

#Part 10 :
Ternyata, Kata bunda rita sudah pembukaan dua dan akhirnya kita diberi afirmasi lagi supaya tenang dan juga sabar. Oke pulang dari klinik Bunda Desi. Istriku Defanni mulai makin tidak karuan. Rasa menekan dan mules mulai tidak menentu. Kontraksi dengan ritme 1 jam sekali mulai teratur.

Lagi lagi kita kurangi rasa sakit dengan metode yang diajarkan pada saat yoga. It's work rasa sakit hilang. Tapi karena dede memang sudah mau keluar akhirnya aku mengajak defanni  untuk kembali ke klinik. Aku coba tlp bidan Vallen, dan kata beliau nanti kalau masih berlanjut dateng aja abis isya ke klinik

Akhirnya jam 20:00 wib saya dateng kembali ke klinik dan segera di check.Kita tidak diberi tau sudah pembukaan berapa, yang pasti kita di terima untuk menempati kamar supaya stand by apabila kontraksi asli dari dede akan tiba akan segera di proses kelahiranya.

# Part 11 :
Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam kita lalui. Saat ini jam menujkan jam 23:45 yang mana semua sedang tidur, tapi kami berdua Defanni tidak sama sekali bisa tidur. Dikarena glombang cinta yang kian hadir dan rasa sakit yg terus menekan apabila kita buat tidur.Akhirnya kita coba hilangkan rasa ga nyaman itu dengan gym ball, dengan kain carik bekal dari yoga tapi tetap tidak bisa hilang. Akhirnya kami coba keluar dari ruang nifas berjalan di sekitar lorong klinik dan sampai depan klinik untuk meredakan rasa ga nyaman.

Kontraksi makin terasa kuat dan kami belum bisa tidur. Kucoba untuk membangunkan salah satu bidan jaga tim bunda. Ternyata bidan neneng yang bangun. Dan ku minta untuk check keadaan istri saya yang makin tidak terkendali.All hasil setelah di cek kita diminta lagi untuk istirahat (tidur) jangan terlalu stress. Takut berdampak pada bayi.

Oke kami coba saran dari bidan neneng untuk tidur, tapi ternyata hasilnya nihil. Setiap kali kita coba tidur akan timbul kontraksi yang tidak nyaman. Gelombang cinta kiat teratur.Akhirnya kami keliling lagi ke lorong klinik untuk meredakan kontraksi, ternyata ada bunda sedang duduk menyusui anak bayi. Di tegurlah kami untuk kembali istirahat, sambil mengobrol mengenai profesi bunda sebagai bidan dan hal kecil lainya tak terasa hari sudah berganti. Dan saat ini jam 01:00.  Kembali kami ke kamar.

#Part 12  :
10 januari 2020. Jam 02:00. #kamibelumtidur
Terasa semakin kuat akan gelombang cinta kami coba untuk panggil bidan lagi. Bidan neneng datang check perinum apakah sudah pembukaan lengkap. Dan juka check DDJ. Ternyata Detak Jantung Janin menurun.Mungkin karena kami belum istirahat, membuat stress janin karena supply oxigen ke janin berkurang. Akhirnya dipakailah oxigen ke defanni.

Subahanallah, rasa di hati bercampur aduk dan khawatir , tapi aku sebagai suami tetap fokus dan memberikan afirmasi positif ke defanni. Akhirnya kurang lebih pukul 03:00 dini hari. Bunda meng intruksikan untuk masuk kamar bersalin dan tim bunda bergegas untuk mempersiapkan semua.

#Part 13 :
Ya rabb, Bismillah, kami beruda bersama defanni masuk ke kamar bersalin. Dengan kondisi glombang cinta teratur 5 menit sekali menandakan dede akan segera launching. Saat itu juga defanni istriku mulai drop akan kondisinya. Dia mulai tidak terkendali menahan rasa sakit yang ada. Tapi alhamdullilah sekali bunda selaku meyakinkan kita dengan kalimat afirmasinya (hypnobrithing) dan juga aku. Defa mulai mendengarkan sehingga berangsur tenang dan juga mulai bisa mengatur ritme pernafasan.

Anggap saja persalinan sudah berjalan 1.5 jam. Tak sabar menuggu baby zayn keluar. Saat ini jam menunjukan 04:30 wib. Sudah pagi tapi zayn masih berjuang berama ibunya untuk lahir dengan penuh cinta. Kami terus berdoa kepada allah, berfikir positif. Dan kami yakin akan bunda desi dan tim bisa menolong persalinan kami dengan aman dan nyaman.

Ka Cantika juga mendukung kami, meyakinkan kami. Memberikan energi yang mulai terkuras habis karena kami belum istirhat sama sekali.Perjuangan ini belum selesai, aku tetap meyakinkan pada defanni  bahwa kita bisa berjuang bersama.

#Part 14 :
The miracle of doa.
Tak lupa ku memanjatkan doa saat subuh tiba, kutinggalkan ruang persalinan dengan tegar dan ku cium dahi istriku Defanni bergegas untuk sholat subuh. Dengan perasaan yang campur aduk. Disinilah ku mengadu akan isi hatiku. Dan ku berharap allah memberikan jalan dan memudahkan persalinan baby zayn.  Aamiin ya rabbal alamiin.

Masya allah hatiku kembali tenang, ku terus memberikan semangat kepada defa, ku beri dia kurma, minum, dan segala bentuk perhatian kecil yang bisa saya buat. (Penting buat para suami yang menemani istri melahirkan) Persalinan masih berjalan. Akupun tetap berdoa. Bunda dan Tim  dengan sabar dan telaten terus sabar serta memberikan support.

Akhirnya bunda dan tim di support dengan dokter iskandar membantu persalinan kami. Ya rabb, masya allah. Kepala dede Zayn sudah mulai terlihat, tak sabar ku ingin melihat si kecil zayn yang sudah lama kutunggu.

#Part 15 :
Allahuakbar. Jum'at 10 januari 2020. Jam 07:05.
Keluarlah sang buah hati baby Zayn Hafidz Shaquille. Dengan berat badan 3.4 kg dan panjang  49 cm.

Kuasa allah begitu indah, tak terasa aku ingin sekali bersujud dengan rasya syukur.  Semua terasa begitu indah. #masyaallah

Hati yang tak terasa meneteskan air mata melihat perjuangan dari seorang wanita kuat defanni  istriku. Dan juga ke solid-an dari bunda dan tim juga dokter iskandar.
Terima kasih.

#Part 16  :
The best moment.
Aku menjadi seorang ayah dari Zayn Hafidz Shaquille. #masyaallah.

Terimakasih istriku Defanni fathiyah telah berjuang untuk semuanya. Massa kandungan dan massa persalinan. Aku Bangga dengan kamu.

Dan yang ga akan pernah aku lupakan, provider terbaik pilihanku : bunda yang aku anggap sebagai orang tua Bunda Desi.

Ka Cantika dan ka gabby yang menunjang ilmu persalinan dengan penuh cinta.
Dan semua tim solid bunda seprti ka Vallen, umi , neneng, dan lainya yang tidak bisa saya sebutkan.

Terimakasih sekali lagi menghadirkan lahiran yang penuh cinta ini. #masyaallah

Nb : the real story of zayn.


2 komentar:

Defanni Fathiyah mengatakan...

Panjang yah haha , makasih suamiku :*

rendi hermawan mengatakan...

Hooh sayang

Posting Komentar